[Traveling] Liburan Asik ke Honolulu, Hawaii (Part 5 : Pengalaman Naik Bus dari Honolulu International Airport Menuju Hotel)

Penasaran dengan Honolulu International Airport di tahun 2018 rasa tahun '90an? baca di sini ya!



Menuju Hotel 
Awan mendung sudah pergi, hamparan langit biru cerah dan matahari mulai bersinar hangat saat kami menunggu bus di halte yang sama letaknya saat kami turun sebelumnya - pas di seberang Ala Moana Shopping Centre. Pukul sembilan lebih. Beberapa bekas air hujan di aspal jalanan tampak mengering. Mood untuk jalan-jalan masih belum ada, jadilah kami memutuskan untuk pergi ke hotel saja. Tidur di kasur kayanya enak!

Selepas saya dan suami menunjukkan karcis 1-Day Pass pada sopir bus, kami berjalan untuk mencari bangku kosong. Bangku dekat dengan pintu masuk saling berhadap-hadapan dan lebih banyak diisi oleh senior, sedangkan bangku-bangku yang berada di belakang pintu keluar mengarah ke depan. Beberapa orang memutuskan berdiri dan kami memilih untuk mencari bangku sisi kiri yang menghadap depan dan lebih dekat dengan pintu keluar dan masih dengan memangku koper masing-masing. 

Seorang perempuan kulit hitam sekitar awal 30-an dengan tas ransel melekat di pundaknya berdiri di sisi kanan dekat pintu masuk tampak mengggumam, tak lama menghentak-hentakkan kakinya ke lantai bus sambil membentak tanpa jelas apa yang diucapkannya dan menunjuk salah satu perempuan berusia senja berperawakan kecil berambut putih yang sedang duduk di seberangnya. Si Nenek itu tampak diam ketakutan sedangkan saya mulai deg-degan dan berasumsi yang tidak-tidak.

"Bagaimana kalo nanti perempuan muda itu tiba-tiba menyerang si Emak?"
"Oh, perempuan tua itu dimarahi oleh perempuan kulit hitam karena mungkin kursinya diserobot."
"Loh, si perempuan kan masih muda kenapa dia harus marah dengan perempuan yang berhak mendapatkan kursinya?" 
"Oh, bisa jadi perempuan kulit hitam itu stress. Kasian ya?"

Jantung saya berdebar-debar sangat kencang. 

"Haduh, baru juga sampai di Honolulu - masak iya sih negara ini seremnya ala pilm-pilm preman ala Hollywood yang biasa kita tonton?"

Penumpang lain diam, sedangkan sopir bus sempat menolehkan kepalanya ke arah perempuan berkulit hitam dan menegurnya untuk tenang. 

"Jadi Honolulu kaya gini, nih?" tanya saya sama suami. 

Saya tahu pertanyaan saya tidak butuh jawaban dari suami, secara saya dan suami juga baru pertama kali kemari. Hahahah...

"We're protected, baby...In Jesus' name," jawabnya menenangkan saya. 
"Amen," balas saya sambil menggenggam tangan suami erat-erat. 

Setelah sekitar melalui dua kali pemberhentian, si perempuan kulit hitam turun dari pintu masuk. Setibanya di luar saya masih bisa mengamatinya - kakinya tampak masih menghentak sambil berjalan dan menggumam. 

"Kasihan ya tapi serem juga!" kata saya pada suami. 
"Ya, God bless her anyway," balas suami. 

"Kuhio Avenue..." terdengar audio otomatis dari bus menunjukkan bahwa pemberhentian selanjutnya adalah Kuhio Avenue membuat saya bergegas menarik sling kabel. 

"Kok nggak ada suara STOP REQUESTED?" tanya saya pada suami.
"Tarik lagi," katanya. 
"Udah, nggak bisa...," balas saya. 

Suami pun berusaha menarik-narik sling kabel dan masih belum berhasil juga. Daripada kami kebablasan, kami bergegas berjalan menuju pintu keluar bus. Tak lama kemudian sopir bus melambatkan lajunya untuk berhenti mengambil penumpang di halte Kuhio Avenue - tepat waktunya kami turun. 

Pintu keluar bus ini semi otomatis, stiker yang menempel di sebelah kaca pintu menggambarkan bagaimana cara membuka pintu ini - sentuhkan tangan pada pintu dan sedikit dorong, barulah pintu otomatis terbuka. 

"Thank you!" kata saya dan suami kepada sopir bus. 

Begitu turun dari bus kami berdua saling melempar senyum alias senyum-senyum sendiri. 

"This is cool! We're in Waikiki Kuhio Avenue. Sebelumnya kita cuma baca-baca; hotel-hotel maupun apartemen di google banyak yang alamatnya Kuhio Avenue. Jadi ini nih...," kata saya. 

Lihat langitnya, cerah bukan? Eh, ada pohon kelapa nyempil di sebelah kiri hotel. 

Jujur, saya dan suami tidak membayangkan hotel yang kita pesan letaknya akan sestrategis ini. Pas di ujung perempatan. Mata yang sempat terkantuk ini membelalak seketika. 

"Kaya di luar negeri ya," canda yang paling sering keluar dari mulut saya dimanapun saya berada dan merasa di luar negeri. Hahaha...


Halte bus stop kami pas berada di depan Nordstrom Rack dan kata "Nordstrom" tidak asing di telinga saya, karena saya adalah member forum gaul femaledaily.com yang mana banyak membernya membuka jasa pre-order dan Nordstrom adalah salah satu toko dari sekian banyak toko lainnya di Amerika yang barang-barangnya banyak diserbu oleh para member forum femaledaily - apalagi kalau sedang sale. Whoaaa...

Blog "Perjalanan dari Singapura ke Honolulu, Hawaii" saya akhiri sampai di sini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kalian semua yang akan melakukan perjalanan ke Hawaii, Amerika Serikat. Blog selanjutnya masih akan di seputaran Hawaii dan akan saya tuliskan dengan judul berbeda yang lebih mewakili isi tulisan secara spesifik.

Popular Posts